Ayam
organik mempunyai banyak keunggulan seperti dagingnya berwarna
kemerahan, seratnya halus, dan lebih gurih dan wangi. Ayam organik juga memiliki
jumlah protein 2 kali lipat lebih tinggi dari ayam kampung biasa,
sekitar 15,15 g/100 g. 'Mengkonsumsi ayam organik menyehatkan karena
bebas residu,' kata pemilik Farming Jaya, peternakan ayam organik di
Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Dengan
kelebihan-kelebihan itu wajar permintaan ayam organik mengalir deras.
Menurut Christopher Emile, pada September 2007 Pronic hanya
menghasilkan 1.300 ekor broiler organik. Kini meski produksi ditingkatkan hingga di atas 10.000 ekor/bulan, Pronic tetap kelimpungan memenuhi permintaan. 'Salah
satu yang mendorong besarnya permintaan karena ayam organik cocok
dikonsumsi penderita autis,' kata Chris yang menyasar pasar eksklusif
seperti Ranch Market, Kem Chick, Carrefour, Healty Choice, dan Hero
itu.
Harganya cukup tinggi
Selain
iming-iming ceruk pasar yang besar, harga jual ayam organik menjadi
daya tarik lain. Chris, misalnya, menjual ayam organik dengan harga
Rp40.000-Rp45.000/kg karkas. 'Harga tinggi ini karena kami benar-benar
menjaga kualitas ayam organik,' katanya. Peternakan ayam organik Ponti
menjual dengan harga lebih rendah sekitar Rp24.000/kg karkas. Namun,
harga itu masih lebih tinggi dibandingkan harga ayam pedaging biasa. 'Itu harga promosi karena kami sedang memperluas pasar,' kata Firdaus, kepala peternakan itu.
Meski
beternak ayam organik menggiurkan, batu sandungan tetap menghadang.
'Sejauh ini kami sulit mengontrol kualitas DOC (ayam umur sehari, red)
sehingga seringkali pertumbuhannya tidak seragam,' kata Firdaus.
Soemini
Mardi Harjo, peternak ayam kampung organik di Bojonggede, Bogor,
menginden sekitar 1,5 bulan untuk memperoleh DOC berkualitas. 'Produksi
DOC ayam kampung dari farm sekitar 15.000 per bulan. Padahal permintaan
sampai 2-3 kali lipat,' ujar Hidayat dari Jimmy Farm, pemasok DOC di
Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Persaingan
tidak sehat antar peternak menjadi kendala lain pengembangan usaha ayam
organik. 'Promosi jelek tentang ayam organik pernah kami alami. Mereka
(produsen lain, red) menuduh kami memakai bahan
kimia, tapi pada akhirnya kualitas yang berbicara,' ujar Chris. Jika
beternak ayam organik sudah menjanjikan keuntungan, apalagi yang harus
ditunggu?
sumber: Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment untuk mendapat backlinks, mohon comment yang memang perlu dan membangun, bukan comment asal asalan atau sekedar nitip link.