Dari jaman dahulu sampai sekarang, banyak makan adalah sebab dari kegemukan, tetapi apakah mengurangi makan, diet ketat sambil berlapar-lapar dapat menguruskan badan? Ternyata jawabannya adalah TIDAK dan berlapar-lapar justru menggemukkan badan.
Tubuh kita didesign sedemikian rupa, sehingga mampu untuk menjaga dirinya dari kematian. Contohnya adalah apabila kita tidak makan dalam waktu yang cukup lama, maka hasil akhirnya adalah kematian. Karena tubuh berusaha supaya dia tidak mati, maka otak memberikan signal ke tubuh dalam bentuk lapar, yang intinya adalah menyuruh kita untuk segera mengkonsumsi makanan, supaya tetap hidup dan tidak membahayakan kondisi tubuh.
Tetapi apa yang terjadi kalau kita mengurangi makan, dan menahan lapar lebih lama lagi? Tubuh akan langsung bereaksi untuk menjaga supaya tidak mati dan metabolisme tubuh akan diperlambat semaksimal mungkin. Ingat, untuk membakar lemak diperlukan metabolisme yang tinggi, jadi kondisi ini jelas berlawanan dengan apa yang kita inginkan, yaitu membakar lemak supaya kurus. Diperlambat supaya tubuh tidak terlalu boros membuang energy yang membahayakan nyawa.
Setelah itu, tubuh memang benar akan menggunakan lemak sebagai cadangan energy diwaktu kritis, tetapi perlu kita ingat, cadangan energy adalah CADANGAN yang akan digunakan di saat-saat terakhir. Jadi otak memberikan signal lain ke tubuh, supaya pada saat kritis seperti ini, makanan apapun yang kita makan, untuk diubah menjadi lemak, untuk mempertebal cadangan energy kita. Berarti sekali lagi, hasil akhir dari mengurangi makan dan lapar adalah KEGEMUKAN. Dan apabila diteruskan, maka efek sampingnya adalah kerusakan pada organ-organ tubuh termasuk penuaan dini.
Hal ini juga yang mendasari adanya efek samping yoyo dalam diet, yaitu dimana setelah kita berhasil menurunkan berat badan sekian kilo tetapi tidak lama lagi berat badan akan kembali naik cukup drastis lagi. Karena pada waktu kita kelaparan, memang semuanya dibakar yang akhirnya menjadikan berat kita turun, tetapi signal otak adalah ubahlah semua makanan yang masuk pada saat itu menjadi lemak.
Jadi aturlah diet Anda sebaik mungkin.
Diet bukan berarti tidak makan atau mengurangi frekuensi makan. Pilihan makananlah yang harus diperbaiki, bukan dikurangi.
Tubuh kita didesign sedemikian rupa, sehingga mampu untuk menjaga dirinya dari kematian. Contohnya adalah apabila kita tidak makan dalam waktu yang cukup lama, maka hasil akhirnya adalah kematian. Karena tubuh berusaha supaya dia tidak mati, maka otak memberikan signal ke tubuh dalam bentuk lapar, yang intinya adalah menyuruh kita untuk segera mengkonsumsi makanan, supaya tetap hidup dan tidak membahayakan kondisi tubuh.
Tetapi apa yang terjadi kalau kita mengurangi makan, dan menahan lapar lebih lama lagi? Tubuh akan langsung bereaksi untuk menjaga supaya tidak mati dan metabolisme tubuh akan diperlambat semaksimal mungkin. Ingat, untuk membakar lemak diperlukan metabolisme yang tinggi, jadi kondisi ini jelas berlawanan dengan apa yang kita inginkan, yaitu membakar lemak supaya kurus. Diperlambat supaya tubuh tidak terlalu boros membuang energy yang membahayakan nyawa.
Setelah itu, tubuh memang benar akan menggunakan lemak sebagai cadangan energy diwaktu kritis, tetapi perlu kita ingat, cadangan energy adalah CADANGAN yang akan digunakan di saat-saat terakhir. Jadi otak memberikan signal lain ke tubuh, supaya pada saat kritis seperti ini, makanan apapun yang kita makan, untuk diubah menjadi lemak, untuk mempertebal cadangan energy kita. Berarti sekali lagi, hasil akhir dari mengurangi makan dan lapar adalah KEGEMUKAN. Dan apabila diteruskan, maka efek sampingnya adalah kerusakan pada organ-organ tubuh termasuk penuaan dini.
Hal ini juga yang mendasari adanya efek samping yoyo dalam diet, yaitu dimana setelah kita berhasil menurunkan berat badan sekian kilo tetapi tidak lama lagi berat badan akan kembali naik cukup drastis lagi. Karena pada waktu kita kelaparan, memang semuanya dibakar yang akhirnya menjadikan berat kita turun, tetapi signal otak adalah ubahlah semua makanan yang masuk pada saat itu menjadi lemak.
Jadi aturlah diet Anda sebaik mungkin.
Diet bukan berarti tidak makan atau mengurangi frekuensi makan. Pilihan makananlah yang harus diperbaiki, bukan dikurangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment untuk mendapat backlinks, mohon comment yang memang perlu dan membangun, bukan comment asal asalan atau sekedar nitip link.